Saturday, August 6, 2016

? KOMUNITAS ?

"JANGAN SALAH PILIH KOMUNITAS"

Seorang teman berkata bahwa "Komunitas adalah Imunitas", menurut saya hal itu tepat adanya. Siapapun jika bergabung dalam sebuah komunitas akan dia akan menjadi lebih "kuat" dalam menjalani aktifitasnya. Karena didalam komunitas kita dapat bertukar pikiran, berdiskusi, mencari solusi, dan inspirasi atas tantangan kehidupan yang alami.

Ada banyak alasan mengapa orang bergabung dalam komunitas. Bisa jadi karena ada kesamaan dari kesukaan, hobi, atau karena satu tempat kerja, satu tempat tinggal, satu suku, satu kampung halaman dan lain sebagainya.

Tapi sebenarnya apakah semua komunitas itu baik adanya ? dan komunitas seperti apa yang "sehat", yang benar-benar bermanfaat untuk kehidupan kita, sehingga dapat memberikan "imunitas" ?

Berikut ini adalah beberapa point yang menjadi tolak ukur, apakah sebuah komunitas itu "baik" atau tidak.

Komunitas yang baik itu adalah

1. Ketika kita benar mereka mendukung
2. Ketika kita salah mereka menegur, dan membantu memperbaiki.
3. Ketika kita didalamnya membuat kita semakin bergairah dan bersemangat.
4. Banyak ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat yang kita dapat didalam komunitas tersebut.
5. Ketika kita berhasil, mereka turut bergembira dan berbahagia.
6. Ketika kita belum berhasil, mereka terus menyemangati agar kita tidak pantang menyerah.
7. Mereka adalah kumpulan manusia yang sadar betul bahwa sebaik-baik manusia berencana namun Tuhan Yang Maha Kuasa yang menentukan. Sehingga mereka jaga betul prangsangka positif kepada NYA, dengan terus mensyukuri segala nikmat-NYA.

KONFLIK DIKOMUNITAS ( Yang Membuat Komunitas Menjadi Tidak Baik )

Namanya juga kumpulan orang, tentu ada masalah didalamnya. Beberapa yang diutarakan para peserta bermacam-macam. Mulai dari perbedaan pendapat, pertentangan visi dan misi sampai masalah asmara: cinta segitiga. Konflik kandang bersifat tertutup dan terbuka. Ada kalanya dapat diselesaikan baik-baik, dan kemudian cair dan dapat kembali seperti semula. Konflik juga timbul bila komunitas itu mulai besar dan bertambah banyak jumlah anggotanya. Ditambah lagi ada beberapa anggota yang pengen menjadi dominan didalamnya dan jika tidak dikelola dengan baik dari situ akan timbul masalah. Banyak kepentingan itulah yang kadang mengakibatkan konflik. Ada pula sampai yang parah dan tidak ada titik temu, maka keluar dari komunitas itu solusi terbaiknya.Namun yang terpenting di sini untuk mengatasinya adalah sikap kedewasan dan mampu bertindak bijak. Jika mementingkan kepentingan yang lebih besar tentu semua masalah dapat diselesaikan tanpa harus berujung pada konflik.

UANG TIDAK DAPAT MEMBELI KOMUNITAS

Buanglah jauh-jauh pemikiran bahwa komunitas dapat dibeli. Karena sesungguhnya esensi dari suatu komunitas adalah ikatan emosional yang terbentuk dari kesamaan kesukaan pada suatu hal. Sama secara visi, hobi, tujuan dll adalah beberapa hal yang membuat orang bergabung dalam komunitas. Pada saat awal pembentukan, upaya menarik anggota dengan memberikan insentif bisa saja dilakukan, akan tetapi jangan dijadikan tolok ukur dan sebaiknya insentif ini hanya diberikan sesekali saja, saat acara-acara tertentu.

Dapat kita simpulkan bahwa sebenarnya untuk  membangun komunitas tidak diperlukan dana yang sangat besar, karena sejatinya komunitas adalah tentang kualitas, bukan kuantitas.

KONSISTENSI DAN KETULUSAN

Komitmen dan konsistensi dalam sebuah komunitas membutuhkan figure. Siapkanlah “Tokoh/LEADER” yang siap repot ini untuk hadir ditengah-tengah massa, sehingga membawa pengaruh positif bagi komunitas nantinya.
Ketulusan adalah hal mutlak yang harus ditonjolkan dalam komunitas. Jangan sekali-kali menganggap komunitas sebagai sebuah kumpulan “pengikut” yang siap dijejali iklan dan promosi kita. Melainkan berikanlah pengetahuan tentang segala hal, baik yang menyangkut produk maupun tidak. Tunjukkan bahwa produk tak hanya ingin beriklan, tapi juga ingin bermanfaat bagi anggota komunitasnya. Jadikanlah komunitas sebagai partner

No comments:

Post a Comment